Kampus Sebagai Manifestasi Demokrasi Indonesia

(Dok:Istimewa

  Oleh : M.Rozien Abqoriy*

 

 BANGKALAN - Kampus yang merupakan kegiatan belajar mengajar yang kemudian kita kenal adalah sebuah miniatur, serta manifestasi dalam menjalankan segala yang ada di negeri ini. Termasuk, dalam konteks demokrasi. Demokrasi versi kampus memiliki tata cara tersendiri sebagai masyarakat akademis. Memiliki kewajiban untuk melibatkan perundingan secara kolektif, terbuka dan aspiratif.

            Sering kita lihat, kampus-kampus ketika berada dalam ajang pesta demokrasi (versi kampus) terkadang tidak dapat menyesuaikan dengan identitasnya sebagai kelompok intelektual. Apa yang sudah ada, terkadang melibatkan praktek yang tidak semestinya. Padahal kalau kita baca dan lihat kembali, kampus menjadi cerminan utama untuk mewakili budaya-budaya demokratis yang ada di Indonesia.

            Menurut Presiden AS ke-16 Abraham Lincoln, Demokrasi “Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Memberikan arti bahwa demokrasi memiliki ciri utama dalam adanya estafet kepemimpinan melalui pemilu dengan syarat jujur dan adil (free and fair election). Oleh karena itu, peran perguruan tinggi begitu penting dalam melahirkan orang-orang yang baik untuk membangun sebuah bangsa.

            Berawal dari perguruan tinggi yang memiliki peran dalam menjadi pengawas dan pemantau pemilu, yaitu dengan menjaga etika dan nilai dari demokrasi, salah satunya dengan tidak anti-politik. Apalagi hari ini, perguruan tinggi memiliki wewenang untuk terlibat langsung dalam menentukan pilihan dan berpartisipasi di ajang pemilu. Termaktub pada putusan nomor 65/PUU-XXI/2023 terkait pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu yang diperbolehkan kampanye di satuan pendidikan.

            Perguruan tinggi selain sebagai manifestasi demokrasi Indonesia yang wajib melaksanakan demokrasi secara jujur dan adil, melalui pemilihan umum yang melibatkan semua elemen masyarakat akademik. Tentu, yang perlu dikedepankan oleh warga kampus perihal demokrasi bukanlah siapa yang lebih dekat, kebaikan saudara ataupun kelompok sendiri saja, melainkan melalui demokrasi adalah dapat menggunakan gagasan yang mengutamakan persatuan, memberikan kemajuan serta perubahan yang lebih baik dan berintegritas tinggi dengan nilai-nilai pengetahuan yang ada.

          Sudahkah kampus dan Anda menjadi bagian yang mengimplementasaikan nilai-nilai demokrasi yang semestinya ? Marilah mulai dari Anda, saya dan kita semua. Karena yang akan kita hadapi kedepan adalah bonus demografi yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat struktur umur penduduk. Dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari penduduk usia tidak produktif. Oleh karena itu, pemuda dituntut untuk memanfaatkan itu dengan lebih produktif lagi.

 

 

           

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyoal Kader yang Dijinakkan oleh Romantisme Politik

Manusia dan Segala Kecanggihannya

RAK direncanakan, Proker hanya Sekedar Arsip, Pengurus Kerja atau tidur?