Awas Ada HMI !!

 

(Foto:Istimewa

Oleh : M.Rozien Abqoriy*

BANGKALAN - Kalimat yang biasa saja, tapi tidak jarang juga terlintas dalam fikiran dari mahasiswa baru ataupun yang telah tergabung dalam organisasi mahasiswa ekstra kampus yang disebut HMI. Tertarik sekali untuk menulis tentang ini, karena sejak menjadi mahasiswa, kalimat ini terkadang menjadi kalimat yang seakan menimbulkan banyak pertanyaan kembali.  

Kalian tau kan? Meskipun pernyataan tersebut tidak dilontarkan secara langsung dari mahasiswa yang ikut HMI, tapi seakan memberikan sinyal dan pengertian yang cukup berbeda. Tapi kita perlu untuk bertanya terlebih dahulu, dari awalan "why"?

Hasil riset sejauh ini, melahirkan beberapa kemungkinan yang akan mendekati kepada sebuah realita. Ada sebuah kekhawatiran dari kalimat "awas". Kemudian, kalimat tersebut kita kenali sebagai simbol bahaya. Ibaratkan, "Awas hati-hati, jalan berlubang" atau "Awas pelan-pelan, sedang ada proyek" dan sebagainya. 

Jika hal itu makin sering terdengar, maka perlu dipertanyakan lebih dalam lagi. Ada apa dengan HMI? Kemudian, siapa yang mengatakannya?

Kenapa semua harus diawali dengan pertanyaan? Sebab, saya meyakini, landasan menjadi seorang mahasiswa adalah memiliki sifat berfikir yang kritis. Karena ia yang sudah dianggap sebagai kaum intelektual dan sedang mengemban gelar "Maha", harusnya bisa lebih dari pemuda yang masih berada dibawah lembaga atau sekolah - sekolah yang ada.

Mahasiswa yang memiliki amanat tridharma perguruan tinggi, salah satunya yaitu penelitian yang merupakan sebuah kegiatan mengolah dan mengumpulkan data secara sistematis sebanyak mungkin, untuk hasil yang lebih objektif. Dapat melalui sumber karya tulis dan sumber manusia itu sendiri. Heran, akan dirasakan dan dipertanyakan ketika belum menyadari statusnya yang sudah sebagai mahasiswa. 

“Tidak menyadarikah kamu, kalau setiap gerak gerikmu itu diawasi dan tak jarang dibatasi dengan dalih tidak cukup kuota atau justru tanpa alasan yang ilmiah dan tak logis, tiba-tiba disingkirkan?,” ucap seorang mahasiswa putih itu.

Saya hanya menjawab, “tidak pernah menjadi persoalan akan hal itu. Justru hanya akan menjadi bukti, bahwa ketidakprofesionalan seorang mahasiswa sudah terlatih sejak perguruan tinggi, memilih untuk menjadi bagian wira-wiri instruksi, tanpa mau memikirkan lebih dini perihal arti dan esensi nilai dari mahasiswa dan perguruan tinggi”

Mengenai kalimat yang terkesan menjadi suatu hal yang berbahaya, sebenernya juga sesuatu yang tidak menjadi masalah. Sebab, organisasi kemahasiswan yang menjadi bagian dari organ ekstra kampus, dengan tujuan yaitu "Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT" pada pasal 4 Anggaran Dasar HMI, justru akan menjadi biasa-biasa saja, dikarenakan telah memiliki pegangan yang cukup fundamental.

Benar apa yang dituliskan oleh ketua eksekutif mahasiswa Universitas Brawijaya rafly rayhan al khajri, bahwa ”Penyesatan-penyesatan yang aksiomatik itu tak perlu disesali. Perbedaan pandangan (red, kesesatan berpikir) lahir dari kebebasan berpikir, terlepas dari benar dan salah. Tidak ada dialektika tanpa pertentangan antara tesis dan antitesis. Justru, penyesatan itu harus menjadi pengingat dan evaluasi bagi kader-kader ORMEK agar tidak mewujudkannya dan kembali kepada khittah ideologi untuk senantiasa memproduksi tokoh-tokoh cendekia dan negarawan,” tulis pria berasalkan Kabupaten Sumenep Madura itu.

Maka perlu untuk menyadarkan kembali sebagai bagian dari organisasi sekaligus saudara-saudara mahasiswa yang tergolong generasi millennial atau Gen Z. Memiliki kebebasan berpendapat yang tinggi dan kesempatan yang cukup besar untuk mencari tau sendiri melalui canggihnya tekhnologinya. Sehingga mengetahui lebih dalam lagi mengenai utamanya realitas, bukan suatu yang manipulatif. Bukan sekedar katanya, tapi buktinya. 

Salam mahasiswa! 

Salam pemuda Indonesia !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saudara MABA, Ingat Ini !!

Saat Masih Berstatus Mahasiswa Baru

Pelajaran Kepemimpinan dari Imam Masjid