Tipologis Warga Miniatur Negara
Oleh : M. Rozien Abqoriy
Sedikit memfollow up dari sedikit banyaknya perihal mahasiswa dan tipologi apa saja yang perlu difahami dalam ber-mahasiswa.
Secara definitif mungkin semua sudah tau bahwa mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, tapi pemaknaannya tidak hanya sesederhana itu. Ketika ber-mahasiswa memberikan banyak nuansa baru dalam segi keilmuan dan pengembangan serta pengalamannya. Oleh karena itu, minimal sebelum mereka lulus memahami tentang identitasnya sendiri, tentang mahasiswa dan pegangan apa saja yang perlu dirawat dan dikembangkan, untuk kepentingan masyarakat (umat) dan keluarga.
Mahasiwa setidaknya juga harus mampu memahami tujuannya kenapa dia harus ber-mahasiswa. Selain itu, Mahasiswa juga harus tau tujuannya kenapa harus berpendidikan, biar tidak terkesan ketika sudah masuk dan dihadapkan di dunia miniatur negara, malah melupakan esensi dan tujuan mulianya. Tidak terkesan hanya menjadi penerus kebengkokan yang sebelumnya, hanya menjadi konsumtif dan mengedepankan stylis tanpa mengingat Tridharmanya.
Hanya menjadi pengekor, dari apa yang diucapkan seniornya tanpa memilah apakah itu baik untuk dirinya dan bangsanya.
Sahabat, perlu kalian sadari. Menjadi mahasiswa itu berat tanggung jawabnya. Selain dia harus berilmu, dia juga harus beramal pada lingkungannya.
Menjaga nilai-nilai kebersamaan, dan menjaga nilai kemanusiaan, yang menjadi pegangan hidupnya.
Mari sadari, dan jangan begitu tenggelam dalam kenyamanan sesaat, yang diberikan oleh miniatur ini. Ujaran pujian, capaian jabatan, yang hanya melenakan tidak perlu terlalu banyak ditelan dan belum tentu, semua itu melalui nilai-nilai kebersamaan dan kemanusiaan.
Agen of change jangan sampai hanya menjadi kalimat hisapan, melainkan harus senantiasa menjadi renungan. Agend sosial control, jangan hanya menjadi kenikmatan diksi, agar tidak terlalu larut dalam kekuasaan. Agen iron stock, jangan hanya menjadi pengganti dan meneruskan yang tidak semestinya.
Mahasiswa Ideal atau istilahnya idealis adalah mahasiswa yang mampu menyesuaikan kepentingannya di internal kampus maupun eksternal kampus. Tipe mahasiswa ini sangat penting untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa khususnya mahasiswa baru. Guna menciptakan pemikiran mahasiswa yang ideal atau menciptakan kesadaran bahwa mahasiswa adalah arsitek dari pembangunan suatu bangsa, dapat dilakukan sejak mahasiswa memasuki gerbang kuliah. hal ini dikarenakan mahasiswa baru masih terlihat polos dan belum mempunyai idealisme, sehingga masih bingung dalam mencari jalan apa yang akan ditempuh ke depannya.
Ironisnya, jalan yang ditunjukkan oleh para birokrat tentang mahasiswa ideal adalah tunduk pada kebijakan birokrasi, lulus empat tahun, dan mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. Mindset atau pemikiran-pemikiran seperti inilah yang nantinya akan menggiring mahasiswa baru untuk manut dan meninggalkan rasa kritisnya, yang kemudian mengakibatkan diskusi-diskusi di kampus akan semakin berkurang, organisasi intra maupun extra kampus mulai sepi peminatnya, ironisnya lagi ketika kita kritis malah dicap sebagai pembangkang. Dengan kondisi yang seperti itu maka akan tercipta inlander-inlander baru yang tunduk terhadap penguasa kampus.
Mahasiswa, layaknya bebek yang mau di giring ke kanan, ke kiri oleh pemiliknya. Dampak yang lebih luas lagi adalah lebih menganganya jurang antara mahasiswa dengan rakyat.
Sebagai pengingat untuk diri sendiri dan para pembaca yang merasa dirinya mahasiswa ialah untuk senantiasa ingat dan sadari, bahwa ber-mahasiswa tidak hanya perihal diri sendiri.
Sumenep, 24/01/2023
#Hikmah_hidup
Komentar
Posting Komentar