Aksara Terlahir Sengsara

 


Oleh : M. Rozien Abqoriy*


Dalam kenang, ku ingat akan Puisi yang selalu ada dalam ingatan

Kenapa ?

Karena dalam ruang-ruang kecapi di lorong-lorong sunyi, kutemukan bait-bait Puisi yang berserakan tanpa pemilik.

Kucoba telusuri lagi, ternyata ia memang tak berpenghuni. Bait itu lahir tanpa orang tua, bersemayam mengikuti keresahan. 

Ternyata Puisi itu tidak hanya perihal kedamaian.

Ternyata Puisi itu tidak hanya perihal ketenangan, sunyi dan hening.

Semua itu menyatu, mengalir dalam derasnya narasi dan dituangkan dalam secangkir kopi, yang sering ku sebut - sebut sebagai Puisi.

Hari Puisi Nasional 28 april kali ini, ku persembahkan tawa yang paling pahit, 

Dari keresahan yang kurawat dan kujahit sendiri.

28 April bukan hanya tentang Indahnya, namun tentang perpaduan pahit manisnya


Pamekasan, 28 April 2022

M.rozien.ar

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saudara MABA, Ingat Ini !!

Saat Masih Berstatus Mahasiswa Baru

Pelajaran Kepemimpinan dari Imam Masjid